Hallo gaiiis, liburan sudah dataaang! Sudah ada rencana mau
kemana? ke gunung? Pantai? Kafe? Mall? Villa? Rumah mertua temen?
atau mau ngerjain skripsi aja dirumah? atauuu mau berkunjung ke rumah gebetan dosen
buat konsultasi? :') *balada semester tua*
Kalau bingung mau kemana, hamba
akan memperkenalkan salah satu destinasi wisata yang ada di Lawang, Kabupaten
Malang. Namanya Budug Asu.
ini dia penampakkannyaaa
Setelah dicari di gugel Buduk
(dalam KBBI) itu artinya semacam penyakit gatal-gatal/kusta. Tapiii kalau orang
jawa timur mungkin mengartikan 'bukit' mungkin looo. cuma menebak-nebak aja ini
:') sedangkaan kalau asu (bahasa jawa) diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti mantan anjing.
Selanjutnya akan hamba bahas
mengenai lokasi, biaya masuk, rute, spot foto, do and dont, dan masih banyak
lagiii. Keep Scrolling :3
Lokasi
Lokasi Budug Asu ialah di Desa
Sumberawan, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk menuju kesana
kita harus melewati kawasan wisata kebun teh. Bisa parkir di kawasan kebun teh
Wonosari kok, ataaau kalau kalian mau menginap bisa parkir di rumah warga
sekitar kebun Teh Wonosari. kalian bisa cari di Google Maps dimana letak Kebun Teh Wonosari Lawang, kemudian setelah sampai disana kalian bisa tanya pak satpam dan tinggal ngikuti arahan dan trek menuju Budug Asu.
Biaya Masuk
Karena berada di kawasan kebun
teh Wonosari, maka kita membayar tiket masuk seharga Rp.10.000 perorang dan Rp.
2000 untuk parkir motor dan Rp.5000 untuk mobil. Sebenarnya untuk masuk ke
kawasan Budug Asu membayar lagi karena Budug Asu sudah keluar dr tanggung jawab
kebun teh wonosari, Budug Asu milik kawasan Perhutani.
Rute
Oke rute. Bagi hamba yang tidak
terbiasa jalan jauh, mendaki, atau aktivitas fisik yang berat-berat rute menuju
Budug Asu ini terbilang jauh dan berat. Kenapa? karena perjalannya naik turun
dengan 90% jalan bebatuan. Dari Kebun Teh Wonosari kira-kira masih 1 jam untuk
menuju Budug Asu, 1 jam itu jalan santai tanpa istirahat yang lama. Naaah kalau
hamba karena tidak terbiasa 2 jam-an karena jalan sedikit berhenti, istirahat
karena capek :’)
Nantinyaaa akan ada 5 pos untuk istirahat.
Pos pertama adalah warung milik warga yang punya banyak anjing. Disana
jualan minuman, camilan, juga makanan. Kalau kalian tidak membawa perbekalan
yang banyak mending beli disini. Oya disini juga bisa buat parkir motor, jadi
sebenernya kalian boleh langsung terus menuju Budug Asu tanpa parkir di kawasan
kebun teh wonosari, tapiii tantangannya ialah jalan. Jalan yang bebatuan
mungkin akan menyulitkan kamu dalam mengendarai. Kecuali kalian yang terbiasa
dengan jalan bebatuan.
Untuk biaya parkir siang hari Rp. 5000 dan malam hari Rp. 20.000
Pos kedua adalah warung penjual bakso. Karena hamba kesini pada
hari efektif tidak saat liburan warung ini tutup, tapi sepertinya warung ini
buka disaat hari libur dan menjual bakso (?)
Pos ketiga adalah sebuah warung (kayaknya) dan tutup J
Pos keempat adalah cafe dhemit. Dhemit dalam bahasa jawa itu setan
:’) dan tutup juga saat hamba kesana. Masih belum diketahui jualan apa disana.
Pos kelima adalah kafe yang berada di puncak Budug Asu. Tutup
juga. :’) tapi ada daftar menunya, ada nasi empok, nasi pecel, snack, minuman
anget, minuman biasa, dll.
Baiiik , setelah kalian melewati halang rintang. Kalian akan
menemui pintu masuk Fox Hill yang ada 3 pondoknya, yakni pondok Rescue, Cafe
Dhemit, dan Loket masuk Fox Hill. Daaan lagi-lagi mereka tutup semua. :’) untuk
loket masuk foxhill Rp. 5.000.
Untuk menuju foxhill kamu harus melewati rintangan lagi karena
akan mendaki bukit yang cukup tinggi dengan kemiringan.........*gatau miring
berapa waktu itu gak bawa busur* yang cukup tajam karena ada bantuan tali di 2
tanjakan.
Di posternya foxhilll, kita akan di suguhi berbagai macam
fasilitas, ada hammock , flying fox, padang ilalang, dll. Namun karena
penjaganya tidak ada maka hal itu juga tidak ada :’)
Mendaki bukit ini sungguh menguras tenaga, membuat dengkul (paha) kram,
dan telapak kaki pegal.
Oya kalian boleh juga bawa motor sampai kesini, kalau kalian bisa
menempuh medannya yang ekstrim. Tapi kebanyakan orang-orang dengan motor trail
yang berhasil sampai di pos 4 ini.
Spot Foto
Spot foto disini cukup banyak, saat di awal perjalanan kalian akan
disuguhi dengan hamparan kebun teh yang luas, di tengah perjalanan akan ada
hutan pinus yang sangar dan syahdu sekali. Pohonnya tinggi, jika di foto dari
jauh akan serasa di tengah-tengah pohon pinus. Di puncak foxhill akan disuguhi
dengan pegunungan yang berjajar, pemandangan diatas ketinggian.......pokoknya
tinggi :’) daaan penampakan lereng gunung Arjuno.
awal perjalanan
tengah perjalanan
di atas bukiit
Oya ini yang belum hamba ketahui, jadi sebenernya hamba kurang tau
di atas foxhill itu beneran yang namanya Budug Asu atau bukan , karena
sebenernya jalannya Budug Asu masih jalan lagi (tanpa naik ke bukit). Tapii kalau
dilihat dari foto netizen pada gambar yang pertama kali hamba tunjukkan itulah
yang dinamakan Budug Asu. Mungkin menurut kesimpulan hamba, bukit yang jalannya
miring itu ialah jalan pintas menuju Budug Asu tersebut.
DO (lakukan, saran)
- Bawa minum yang banyak karena disana lebih banyak hausnya dari pada lapernya
- Pakai sepatu/sandal yang nyaman
- Pakai obat nyamuk, bukan yang semprot tapi yang kaya handbody itu looo semacam autin, sofil, dll. Karenaaa nyamuknya hmmm ganas dan banyak
- Berangkat pagiiii. Biar tidak panas dan waktu foto tidak silawww
- Sebelum berangkat makaaan
- Bawa krim otot pegal, balsem, koyo (bagi yang tidak terbiasa mendaki atau perjalanan jauh)
- Bawa minyak kayu putih, di atas bukit nanti anginnya agak kenceng siapa tau masuk angin
- Lebih baik rame-rame biar gak kerasa kalau jalannya jauh
- Kosongkan memori hp/kamera, karena bakal banyak bangeeet yang ingin di foto (belum lagi kalau temen numpang foto di hp/kamera kita) :p
- Pakai pakaian yang nyaman dan ga ribettt
- Ajak temen yang pinter motoin :’)
- Pup dan pipis dulu sebelum berangkat
DONT (jangan dilakukan)
- Jangan bawa yang berat-berat, kaya tv, lemari, kulkas. JANGAN
- Jangan pakai sepatu/sandal yang solnya tipiis. Beneran kerasa banget batuannya, yang bisa bikin telapak kaki pegel.
- Jangan pakai baju renang
- Jangan berangkat sendirian
Catatan Penulis
Jadiii hamba kesana tanggal 14 Desember 2017. Dimusim hujan, tapi
untungnya waktu kesan agak hujan Cuma mendung, sayangnya gunung dan
pemandangannya agak ketutup awan+kabut. But its okay J kesana
pas bukan hari liburrr jadi sepi bangeeet, toko-toko banyak yang tutup. Kesana Cuma
berdua sama temen, untungnya ada barengannya mas-mas 6 orang jadi agak rame. Tapiii
pulangnya mereka duluan, kita belakangan dan waktu ngelewatin hutan pinus
rasanya sepi bangeeet :’) agak serem hehe, mengingat cuacanya mendung dan kita Cuma
berdua.
Hamba sudah pakai sepatu jenis sneakers tapi kayaknya solnya udah
tipis jadi lama kelamaan kalau jalan sakit telapak kakinya. Kesana cuma bawa 1
air minum ukuran 600 ml. Dan buat berdua , sumpah haus bangeeet. Makanya tadi
disarankan bawa air minum yang banyak.
Saat naik ke bukit jalannya licin, jadi kalian ati-ati ya. Hamba
berkali-kali jatuh karena kaki udah kram dan pegel jadi gak kuat turun. Buat kalian
yang takut turun dari bukit itu mengingat kemiringannya yang miring mending
perosotan aja, tapi ini juga bisanya pelan-pelan. Tapi siap-siap celananya
kotor yaa :’)
Waktu naik kebukit kalian bakalan menemui banyak sampah botol
minum. Hamba ingatkan ya “sampahmu tanggung jawabmu” jadi tolong kalian bawa
lagi sampah kalian dan buang ke tempat sampah. J
Mungkin itu aja cerita perjalanan Hamba ke Budug Asu, yaaa karena
kurangnya informasi mungkin informasi ini tidak 100% akurat. Tapi setidaknya
bisa memberikan kamu gambaran tentang Budug Asu. Tulisan ini berdasarkan
pengalaman saya dan perspektif saya mengenai Budug Asu. Apabila ada informasi
yang salah, kurang, tidak jelas atau kata-kata yang kurang pantas hamba mohon
maaf yaaa. Karena hamba Cuma item-item di jempol kaki, tidak ada apa-apanya :’)
Terima kasih sudah membaca sejauh iniiii! :D