Waaah , sepertinya masih belum bisa nepatin janji buat
ngelanjutin part 3 nya KKN Story yaaa L
maafiiin karena kemageran dan kesibukan gak berfaedah akhir-akhir ini jadi
malas menulis dan mengedit sesuatu. Sekarang malah nulis yang baru, gapapa ya
yang part 3 KKN Storynya menyusul :3
Mungkin sudah berulang kali aku nulis tentang hal ini yaitu
tentang anak SD entah di instagram, facebook, wa, dll tapii kali ini aku bahas
tentang kelakuan anak SD yang mungkin kalian pernah jadi pelaku atau korbannya
:p. Kebetulan bulan Juli lalu aku dikasih kesempatan buat belajar tentang jadi
guru yang baik dan benar (ehem) di salahsatu SD di Kota Malang. Naah sekolah ini banyaaak
sekali hal-hal yang bisa bikin aku senyum-senyum sendiri kalau dikenang dan
pada saat menimba ilmu disini banyak hal yang membikin aku mengingat kenangan
pas SD dan mungkin masih terjadi sampai sekarang. Kuylah langsung aja kita
menyambut kenangan di masa SD!
Ingusan (baca : Umbelen)
Pernah ngga sih waktu kalian pilek, kalian
males menyisikan emmm bahasa Indonesianya yang baik dan benar apa ya,
membersihkan/mengeluarkan ingus kalian sampai ingus itu keluar dari hidung
daaan kalian lebih memilih untuk menariknya kedalam dengan di “srot”kan. Bahkan
mungkin ada yang sampai ingus itu kering sehingga jadi seperti upil gitu. Ew.
Itu masa SD saya. :’D
Pilih-pilih temen
Naah kalau ini mungkin hampir semua pasti
pernah ngalamin. Btw pilih-pilih temennya anak SD itu keliatan banget, kalau
misal nggamau mereka ya nggamau deket atau malah ngebully temen yang bukan
sekelompoknya. Jadi misalnya si A berteman dengan B dan C, nah mereka
kemana-mana, gandengan tangan, ngapain aja, bakalan bertiga, dan kalau ada
temen lain yang misal mendekat atau ngajak omong pasti mereka jawab e gak enak,
pandangannya gak enak, dan bahkan ngusir temen yang bukan sekelompoknya. Sadis.
Semua orang pasti pernah ngalamin. Kalau
pengalamanku jadi anak yang dibully sama sekelompok itu, ini ciyus. :’)
Rasa Bersaing Tinggi
“Eh, aku lo punya pensil yang ada wifinya”
“Mbakku malah punya pensil yang bisa masak
nasi”
“Yaa bagusan punya ayahku ta, pensilnya
bisa bikin gebetan peka sama kode kita” (kalo ini aku ya mau :p)
Naah percakapan semacam itu pasti banyak
ditemui pada anak SD, kalau ada satu anak cerita tentang sesuatu pasti ada anak
yang membalas cerita itu dengan hebat dan berimajinasi tinggi. Hayooo siapa
yang pernah :3 kalian jadi pendongeng yang asli atau yang berkhayal? Daaan
herannya dulu kita percaya dengan apa yang dikatakan teman kita tentang cerita
khayalnya :’) anak SD memang nggak mau kalah dengan yang lain.
Kalo Gak Seneng Langsung Ngomong
“Hee kamu itu lo ojo gitu”sambil
nyemberutin temennya
“Duh kamu itu ngapain sih, jelek jelek. Pergi
ooo!”
“Hee kamu itu lo jelek, liaten a hidungmu”
Hayooo, dulu kalian ada disisi pengejek
atau sisi yang diejek? Anak SD itu emang kalo nggak suka sesuatu atau kalo
mbilang temennya selalu jujur dan ngomong langsung di depannya. Dan anak yang
di bilangin itu ngerasa biasa aja, tanpa ada rasa sakit hati gitu. coba kalo
kita (yang udah gede) yang digituin sama temen kita pasti baper, dimasukin
hati, nangis :”)
Ada pepatah lebih baik jujur tapi
meyakitkan daripada bohong tapi menjerumuskan, naah sebenernya anak SD udah
menerapkan pepatah itu, tapi kalau kita, sebagai orang dewasa ngga bisa
semata-mata bilang jujur pada orang lain, pasti harus ada tahap-tahapnya harus
bicara pelan-pelan harus dijelasin dari awal, apalagi masalah perasaan. Eaaa!
Gak fokus
Kasus 1
“anak-anak siapa yang belum mengumpulkan?”
tanya bu guru
Ada yang mengacungkan tangan
“lo, ayo ucup segera mengumpukan waktunya
sudah habis”
“saya sudah bu.”
“tadi ibu tanyanya yang belum mengumpukan,
hayo siapa yang belum”
Ada yang mengacungkan tangan lagi
“kamu belum justin?”
“sudah bu”
*ngunyah meja*
Kasus 2
“tulis halaman 20 di buku kalian ya” pinta
bu guru
“boleh pake pengsil ta bu?”tanya ucup
“boleh”
“bu... buuu” teriak justin
“kenapa justin?” tanya bu guru
“boleh pake pengsil ta bu?”
“boleh”
“anak-anak kalian boleh pake pengsil atau
bolpoin ya, bebas. Yang penting menulis.” Kata bu guru pada seluruh kelas
Tiba-tiba Iar maju kedepan.
“bu saya boleh pake bolpen ta bu? Saya gak
bawa pengsil.” Tanya Iar
Ibu guru tersenyum sambil menelan kursi.
Dasar anak SD :”) sudah dibilangi mereka
masih mengulang pertanyaan yang sama :”) kadang pegel tapi terkadang yaa bikin
rindu kelakuan polos mereka :”)
Lebih manut/nurut ke Guru daripada ke Orangtua
Pernah nggak sih, kalian waktu SD suka
ngeyel ke orang tua kalian dengan bilang “loo katanya bu yanti lo....” , “bu
yanti bilangnya gitu kok....” . terkadang apa yang dikatakan guru lebih
dipercaya daripada perkataan orang tua dirumah, meskipun mungkin maksudnya sama
namun penyampaian yang disampaikan guru dan orang tua tentu berbeda. Sehingga kadang
orangtua manut dengan apa yang dikatakan anaknya.
Yang Ramai di catat
Pasti semua pernah ngalamin ya kayaknya,
saat guru ada keperluan sehingga tidak bisa mendampingi siswanya belajar pasti
guru akan memberikan tugas dan meminta ketua kelas untuk mencatat temannya yang
ramai.
Ketua kelas pasti menerima tugas tersebut
dengan bangga, karena nyatanya ketua kelas tidak pernah menuliskan namanya
sendiri di kertas tersebut meskipun ikut ramai. Dan dicatat di kertas tersebut
jadi senjata dan ancaman dari ketua kelas kalau temannya macem-macem.
Tapiii, faktanya catatan siswa yang ramai
tidak pernah di tindak lanjuti oleh gurunya. Meskipun awalnya guru mengancam
akan memberikan hukuman pada siswa yang ramai, tapi hal itu tidak pernah di
lakukan guru.
Kalian pernah di catat?
Gak takut kotor
Lari-lari keringetan, ngesot-ngesot di
lantai, jatuh di tanah, ngelapin tangan di seragam, duduk dilantai,seragamnya
bau keringet, seragamnya kotor, bukan
halangan buat siswa untuk main dan bersenang-senang. Kalau kita yang dewasa ini
akan mikir 2x buat lari-lari, ngesot,dll kita lebih mikir eman seragamnya dan
males nyucinya :’) ye nggak?
Suka maju-maju kedepan
Misal guru sedang menulis di papan kemudian
ada salah satu siswa yang maju nunjukin kata-kata,
“bu ini apa?”
Misal guru nunjukin gambar atau sesuatu,
siswa yang belakang pasti akan maju mendekat dan tanya,
“bu itu apa?”
“loo bu kok gitu?”
“wiiih sangar on!”
Karena keingintahuan siswa SD sangat tinggi
mereka rela maju kedepan buat menanyakan hal yang ia ingin ketahui pada
gurunya.
Baris di depan kelas
Sebelum masuk harus baris dulu biar rapi. Di
siapin sama ketua kelas,dan temen yang baris berebut merayu ketua kelasnya biar
barisannya di dahuluin untuk masuk kelas.
Rapi-rapian sebelum pulang
Setelah berdoa, biasanya guru meminta
siswanya rapi-rapian sebelum meninggalkan kelas. Seluruh siswa langsung
menelungkupkan tangannya di meja, menunduk sambil lirik-lirik gurunya, dan
berharap deretannya di pilih untuk pulang lebih dulu biar bisa mengece/mengejek
temannya yang belum terpilih untuk pulang.
Piket kelas
Piket kelas biasanya dilakukan setelah
pulang sekolah mulai dari menyapu,ngepel (tidak semuanya), ngerapihin bangku,
dll gak jarang nih ada anak yang kabur dengan alasan sudah di jemput orang
tuanya. Daaan keesokan harinya temen piketnya lapor kegurunya.
Gandengan pas olahraga
Gak jarang guru olahraga mengajak siswanya
jalan-jalan ke lapangan atau tempat diluar sekolah, biar anak-anak gak bosan
olahraga di sekolah terus. Naaah biasanya siswa-siswa sudah membooking temannya
untuk perpasangan dengannya.
“hee, nanti kamu sama aku lo yaa!”
“loo aku sudah sama si A”
Ketika semua udah dapet pasangan, kalau ada
satu siswa yang gak dapet pasangan guru olahraganya lah yang jadi pasangannya. Biasanya
siswa ini siswa yang gak punya temen, pendiam, terbully, terkucilkan :”)
Malakin jajan
Biasanya kalau ada siswa yang udah di ‘cap’
kaya sama temen-temennya dia bakalan dipalakin jajan ketika bawa jajan. Daaan tentunya
siswa ini akan ngasihkan jajannya kalau yang minta kakak kelasnya atau siswa
yang ditakuti di sekolah, daripada di ejek pelit mending di kasih meskipun
akhirnya anak ini dapet sedikit bagian jajannya. Kamu pemalak atau korban
palak? Kalau aku pemalak :p wkwkw
Artis Sekolah
Pasti dalam satu sekolah ada beberapa anak
yang dikenal oleh seluruh siswa dan guru , biasanya anak ini anak yang
cantik/ganteng, lucu/polos, pinter, berbeda, tapi biasanya paling banyak ialah
anak yang suka bikin onar/rusuh sekolah, kaya di novel-novel gitu.
Pacaran ala anak SD
Hayoo kalian pernah pacaran waktu SD ngga? Pacaran
jaman SD pasti pake surat, gak tau jadiannya kapan tapi udah dianggap pacarnya,
gak berani gangguin pacarnya di sekolah, dan herannya kadang seluruh sekolah
tau kalau si A pacarnya si B, kalau putus tinggal gak usah di hiraukan pacarnya
itu udah di anggap putus :’) sesederhana itu ya pacaran anak SD
Percakapan waktu itu dengan anak SD (real
story)
“hei kamu punya pacar?” aku tanya , anggap
aja yang aku tanyai ini namanya si X ya
“nggak punya bu tapi aku pernah punya pacar”
jawab X
“oalah siapa emang? Anak sini?” aku tanya
lagi
“iya bu, anak kelas sebelah”
“emang gimana kamu nembaknya?” aku terus
mengorek informasi
“ya gak nembak bu, Cuma sering chatingan di
FB”
Aku disini aku mulai bingung, tapi terus
tak korek-korek
“oalah, la terus kok putus kenapa?”
“ya gapapa, aku gak seneng sama dia. Yang nembak
dulu anak e bukan aku.” Jawab X
“tapi bu, aku heran. Aku ini jelek tapi kok
banyak yang suka.” Jawab X lagi
Dan aku ketawa denger jawabannya, nyebelin
tapi ya lucu.
“terus, kamu sekarang suka sama seseorang? Aku
tanya
“ada bu”
“siapa?”
“si A”
Oke semudah itu ya nak, suka dengan
seseorang. Semudah itu jatuh cintaaa tanpa memikirkan akhir cerita nanti :”)
Bedakan gak rata
Pagi-pagi masih seger, ada siswa yang
bedakannya nggak rata sebelah kanan tebel sebelah kiri ngga di bedaki, atau
sebelah atas belepotan sebelah kanan dan kiri gak rata :’D biasanya sih anak
kelas 1-2 yang masih bedakan. Mungkin orang tuanya buru-buru sehingga nggak
peduli rata tidaknya bedaknya, yang penting anaknya bedakan biar seger. Lagian
temen-temennya gak ada yang peduli sama bedaknya. Palingan gurunya yang
ngeratain di sekolah :’D
Nggembol/Kecipirit/Beol di Celana
Hayooo, ini siapa yang pernah ngalamin. Kalau
sayaaa, jujur. Pernah. :’P waktu kelas 2 kalau gak salaaaah. Kejadian iniii gak
jarang dialamin sama anak-anak SD yang gak berani ke kamar mandi, lebih memilih
menahan kebeletnya daripada ke kemar mandi, tapiii kalau sakitnya udah parah
akhrinya dengan terpaksa di ‘uuk’ harus keluar di celana :’) dannn kalau anak itu ngga beruntung si ‘uuk’
itu turun lagi lewat kakiii dan akhirnya sampai di kaos kaki dan sepatu. Biasanya
hal ini di sadari temen sekelasnya kalau baunya udah menyebar, dan mereka akan mencari
sumber bau itu. Kalau udah ketemuuuu, pasti heboh dan anak yang nggembol tadi
bakal nangis minta pulang, sedangkan
teman-temannya mengejek anak itu, daaan gurunya bertugas mencari solusi dari
permasalahan itu. (ini tugas saya nanti) :’3
Pas ulangan di tutupin buku
Waktu ulangan biar gak di contek,
siswa-siswa membatasi meja mereka dengan dinding yang ia ciptakan dari buku,
kalau masih kurang pakai tempat pensilnya. Kalau nggak tau jawabannya terpaksa
lihat sampingnya atau depannya atau belakangnya dengan bisik-bisik biar gak
ketauan guru.
Unik
Yaah, siswa SD memang unik. Nggak ada yang
ngalahin serunya dan bahagianya anak SD yang pikirannya belum dikotakin seakan
semua boleh dilakukan, nggak mikir sesuatu untuk jangka yang panjang pokoknya
seneng, yaaah kalau bisa balik ke masa SD siapa yang menolak. Tapi namanya
kehidupan pasti berjalan, ngga mungkin dong selamanya kita jadi anak SD kita
juga perlu tumbuh dan berkembang.
Jadiii, bersyukur dan belajar dari apayang
telah kita lakukan di masa lalu. Seneng, sedih, sakit hati, capek, pegel,
bahagia, jatuh cinta, patah hati, sakit hati, daaan rasa lainnya bisa kita
jadikan pelajaran buat kehidupan kita di masa kini. Kita boleh mengingat masa
lalu, meskipun itu pait, perih, sakit, bahkan memalukan tetapi kita harus tau
satu hal bahwa kehidupan terus berjalan tanpa henti. Kita harus bisa memilih;
tetap memikirkan dan berpaku pada masa lalu atau berdamai dengan masa lalu kita
dan menjalani kehidupan di masa depan.
Mungkin masih banyak kejadian pada waktu SD
yang belum tersampaikan, yaa karena keterbatasan ingatan siiih jadi mungkin
cukup itu dulu yaaa. Sekiaaan! Selamat bernostalgia pada masa-masa hanya
memikirkan PR sebagai beban pikiran bukan pekerjaan, jodoh, uang, paketan,perasaan (uhuk) :’D