TERE LIYE - PERGI
“Aku akan PERGI ke
mana? Aku tidak tahu jawabannya sekarang. Semua masih segelap langit malam” –
Bujang
Judul : PERGI
Pengarang : Tere Liye
Tempat Terbit : Jakarta
Bulan Terbit : April
Tahun Terbit : 2018
Ukuran Buku : 13,5 cm x 20,5 cm
Tebal :463 halaman
Kisah perjalanan
tanpa tujuan yang pasti
Pada novel sebelumnya, PULANG menceritakan tentang perjalanan Bujang yang
belum mengetahui apa-apa tentang shadow
economy hingga menjadi seorang ‘Tauke Besar’ pemimpin keluarga Tong. Kali
ini novel PERGI menceritakan perjalanan Bujang yang belum berakhir. Beberapa
cerita masih berhubungan dengan novel sebelumnya, PULANG. Bujang dan team nya berhadapan dengan pertikaian
antar keluarga shadow economy, di tambah munculnya sosok misterius di Meksiko yang menyebut Bujang dengan
bahasa Spanyol “hermanito” yang
artinya adik laki-laki. Teka-teki pun berlanjut ketika Bujang mengetahui bahwa
Bapaknya pernah menikah sebelum dengan ibunya, Midah. Cerita dari Tuanku Imam,
kakak kandung ibu Bujang ikut mengisi teka-teki tersebut. Percobaan pembunuhan
oleh keluarga Lin dan Master Dragon terus menghantui Bujang dan ancaman untuk keluarga
shadow economy lain seperti Keluarga
Yamaguchi dan Bratva. Nyawa pun menjadi korban, bahkan Bujang hampir menjadi
korbannya. Namun hal ini tidak menciutkan usaha Bujang dan team nya untuk menyeimbangkan keberadaan shadow
economy dunia. Mulai menghadiri pernikahan Sakura, anak dari pemimpin
keluarga Yamaguchi, membuat kesepakatan dengan Otets – pemimpin keluarga Bratva
yang di setujui apabila Bujang dapat memenangkan pertarungan dengan Maria, anak
Otets, melumpuhkan casino di Beijing,
Grand Lisabon, dan berakhir dengan bertemunya Bujang dan Master Dragon yang
licik.
Kembali ke Masa Lalu
Perjalanan Bujang di bumbui dengan masa lalu tentang Bapak
Bujang yang terungkap melalui pertemuannya dengan seseorang misterius yang
memanggilnya “hermanito” yang artinya
adik laki-laki lalu berlanjut dengan di temukannya surat dari adik laki-laki
Bujang. Ia menceritakan awal pertemuan Bapak Bujang dengan seorang Seňorita hingga perpisahan Bapak Bujang
dengan Seňorita tersebut. Selain itu
sejarah keluarga Yamaguchi (halaman 185-189) dan Keluarga Bratva (halaman
283-289) juga di ungkapkan di sela-sela
perjalanan Bujang.
Sadis!
Pembaca akan di kejutkan dengan beberapa potong cerita yang
sadis, pembunuhan, kemarahan, penyiksaan, dan kematian. Pembunuhan berencana
oleh seorang Sniper, Vasily Okhlopkov
yang gagal membunuh Bujang menyebabkan Bujang naik darah. Yuki dan Kiko menjadi
sasaran kemarahan Bujang lalu berlanjut pada tindakan balas dendam pada Vasily
Okhlopkov.
Tindakan balas dendam Bujang melibatkan Yuki, Kiko, Salonga,
Togar dan beberapa tukang pukul. Vasily di jatuhkan hidup-hidup dari ketinggian
seribu meter lebih di gunung berbatu, dengan mata terbuka, tangan dan kaki
tidak terikat. Penderitaan Vasily belum selesai ketika Togar menyemprotkan pencipta
halusinasi, yang menimbulkan sebuah sensasi yang makin menyakitkan bagi Vasily.
Sensasi apakah itu?
Pernikahan Sakura, anak Hiro Yamaguchi dari keluarga shadow economy Yamaguchi juga menjadi
potongan cerita sadis. Yurii sang perakit bom meletakkan bom pada acara pernikahan
Sakura, yang menyebabkan kematian. Kematian siapakah itu?
Ice Breaking
Selama membaca kita akan di kejutkan dengan latar suasana
yang menegangkan dimana tokoh utama dan tokoh lainnya bisa saja seketika mati,
mengingat kejamnya pertikaian antar keluarga shadow economy. Namun hal ini di legakan dengan beberapa kelakuan
Yuki dan Kiko yang menyebalkan namun kocak. Misalnya,
“Apa yang kalian lakukan?” White berseru
marah.
“Tidak ada. Kecuali Tuan Marinir kerepotan,
kami baru membantu.” Kiko mengangkat bahu.
“Habisi musuh, Kiko!” White menunjuk ke
depan.
“Hei, Tuan Marinir, kami tidak suka membawa
senapan. Itu bukan gaya kami, lagi pula kami tidak cocok membawa senapan, kami
terlalu cantik.” Kiko tertawa lebar, menggeleng.
“Aku sudah bilang, Bujang!” White terlihat
kesal, “Jangan pernah ajak si kembar ini. Mereka hanya merepotkan saja.” (halaman
7)
Juga Salonga, guru tembak Bujang yang suka menggoda Bujang.
“Konsentrasi! Fokus!” Salonga mendengus,
“Atau jangan-jangan kamu tidak bisa mengedipkan mata melihat gadis cantik itu,
hah? Terpesona melihat mata birunya?”
Astaga. Aku punya tiga guru penting dalam
hidup. Kopong, Guru Bushi, dan Salonga. Dua sudah meninggal, menyisakan
Salonga. Dan dialah yang paling menyebalkan yang pernah kumiliki. Dulu tak
kurang ribuan kali dia memakiku bodoh, sekarang? Bukannya mendukungku, memberi
motivasi, dia justru mengeluarkan kalimat menyebalkan itu. (halaman
317-318)
Tokoh Lama Bertahan,
Tokoh Baru Membantu
Jika kalian telah membaca novel PULANG, maka kalian akan
menemui beberapa tokoh yang sama pada novel PERGI seperti :
1. Salonga, guru tembak Bujang yang setia menemani
dan menasehati Bujang.
2. Yuki dan Kiko, si kembar cucu Guru Bushi (guru
samurai Bujang) yang menyebalkan namun kocak.
3. White, mantan marinir yang jago menembak.
Membantu Bujang dalam beberapa misi penting.
4. Tuanku Imam, guru mengaji di sebuah sekolah
agama yang menjadi saksi masa lalu Bapak Bujang
5. Togar, kepala tukang pukul yang mengatasi segala
masalah di kelaurga Tong.
6. Parwez, tokoh yang tidak terlalu banyak bicara.
Sekali bicara hanya melalui gadget
itupun tentang perkembangan perusahaan keluarga Tong.
7. Edwin, pilot pesawat Bujang yang mengantarkan
kemana pun Bujang pergi.
Tokoh baru hadir untuk membantu Bujang menyelesaikan
pertikaian antar keluarga shadow economy dan melengkapi teka-teki masa lalu
Bapak Bujang, tokoh tersebut ialah :
1. Lubai, kepala keluarga di Ibu Kota Provinsi yang
membantu Bujang untuk menterjemahkan surat dari adik laki-lakinya untuk
menyusun potongan teka-teki masa lalu Bapak Bujang.
2. Rambang, anak Lubai yang berjasa dalam
melindungi Bujang.
3. Hiro-san,
kepala keluarga Yamaguchi yang membantu Bujang menyelesaikan pertikaian antar
keluarga shadow economy.
4. Kaeda, perwakilan dari keluarga Yamaguchi yang
ikut membantu Bujang dalam membuat kesepakatan dengan Bratva.
5. Akashi, kepala tukang pukul keluarga Yamaguchi
membantu Bujang dalam mengalahkan keluarga Lin dan Master Dragon.
6. Otets, kepala Bratva yang membantu Bujang
menyelesaikan pertikaian antar keluarga shadow economy.
7. Maria, anak Otets yang bertarung dengan Bujang
demi mendapatkan kesepakatan dengan Bratva
8. Sergei, Two Spies Bratva membantu Bujang dalam
mengalahkan keluarga Lin dan Master Dragon.
Selain tokoh yang telah di sebutkan ada beberapa tokoh yang
sengaja tidak disebutkan karena tidak mengikuti Bujang dalam setiap cerita,
hanya ada pada 2 atau 3 bab cerita saja.
Datangnya tokoh tak
terduga
Di tengah cerita hadir sosok Thomas yang hadir dari novel
bang Tere Liye berjudul Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk sebagai
pemanis cerita. Thomas hadir pada pernikahan Sakura anak dari Hiro Yamaguchi
sebagai tamu. Bertemunya Bujang dan Thomas merupakan sebuah kejutan karena jika
di lihat dari karakter tokohnya Bujang dan Thomas memiliki beberapa kesamaan
seperti, cerdas, berani, sering berpindah tempat untuk mengatasi masalah, dan
memiliki kemampuan manajemen waktu dengan baik.
Seseorang, laki-laki, mungkin empat-lima
tahun usianya di bawahku, dengan tinggi hampir sama, ikut bicara. Wajahnya
cemerlang, tatapanmatanya tajam
“Thomas.” Seseorang itu menjulurkan tangan,
“Tapi keluarga dan teman-teman dekatku memanggilku Tommy.” (halaman 214)
Mereka terlibat dalam pemikiran letak bom yang di pasang
Yurii sang perakit bom pada pernikahan Sakura. Dimanakah Yurii meletakkan
bomnya?
Di akhir cerita muncul kembali tokoh Basyir dari novel
sebelum Pergi, yaitu Pulang. Basyir yang sebelumnya telah menghianati Keluarga
Tong kembali datang ketika Keluarga Tong di serang. Akankah Basyir berpihak
pada Keluarga Tong atau membalas dendamnya pada Keluarga Tong?
Alur Cerita
Alur cerita dalam novel PERGI ialah alur campuran. Pada
perjalanan Bujang untuk menegakkan kedamaian antar keluarga shadow economy muncul cerita masa lalu
Bapak Bujang.
“Apakah Bapak pernah menikah sebelum dia
pulang dan menikah dengan Mamak?”
Aku langsung ke inti pertanyaan-tidak ada
gunanya basa-basi pengantar. Toh, inilah tujuanku datang ke perkampungan
nelayan ini. (halaman 89)
Meskipun tidak berhubungan dengan perjalanan Bujang namun
berhubungan dengan seseorang yang misterius yang Bujang temui saat berada di
Meksiko.
“Apa arti ‘ Hermanito ‘ ? ” Kiko mendesak
Salonga justru menoleh, sekarang menatapku
lamat-lamat.
Aku menatap Salonga. Kenapa dia jadi menatap
demikian?
“Itu artinya ‘ my little brother ‘. Adik
laki-lakiku. Dia memanggil Bujang demikian sebelum pergi, Adios Hermanito.”
(halaman 44)
Alur terkesan lambat. Perjalanan untuk menjalin kerjasama
antar keluarga shadow economy
disajikan dalam 23 bab sedangkan proses dalam menyelesaikan pertikaian antar
keluarga shadow economy di sajikan
dalam 8 bab terakhir. Adanya potongan cerita masa lalu Bapak Bujang dan
permasalahan yang menyerang keluarga Tong dan Yamaguchi.
Lebih banyak strategi daripada aksi yang di ungkapkan dalam
cerita, Bujang sebagai pemilik strategi ikut turun tangan
dalam menghadapi musuh sedangkan team
nya merupakan eksekutor dari strategi yang telah di susun Bujang.
Bahasa
Bahasa khas Tere Liye masih terasa seperti kata tabiat (155),
dan boleh jadi (90). Dengan bahasa yang sederhana namun indah Tere Liye
mengemas Novel PERGI dengan bahasa Indonesia baku dan tidak baku. Selain menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama ada kosakata tambahan dari 6 bahasa
asing. Keenam bahasa itu ialah : Spanyol, Inggris, Arab yang sudah di bahasa
Indonesia kan, Jepang, Filipina, dan Rusia.
Bahasa Spanyol di gunakan pada awal cerita ketika Bujang dan
team nya berada di Meksiko. Sicario (6), encantatada de conocerte (11) , estas sorprendido (12), El Espiritu (15), La Llorona (16), muy bien (23), lo siento (26), cuicado (34), hermanito (44) dan lain sebagainya merupakan kosa kata
bahasa Spanyol yang terdapat pada novel Pergi sebagian sudah ada terjemahannya
dan sebagian yang lain belum ada. Lalu pada surat saudara laki-laki Bujang disisipi
kosakata bahasa Spanyol juga, seperti Padre
(177 ), Seňorita (177), No hay problema (178), Olé! (180), dan lain sebagainya. Ada
juga yang selalu di ucapkan oleh team
Bujang yakni Pronto yang artinya segera.
Kosakata bahasa Inggris hampir ada di setiap percakapan seperti gadget (7) , reward and punishment(58), timer (142), basecamp (155), By the way
(168), draw (291) dan lain sebagainya
Bahasa Arab hadir pada saat percakapan antara Tuanku Imam
dan Bujang, seperti Walaikumsalam (81)
dan Ya Rabbi (90)
Bahasa Jepang muncul sebagai nama senjata Jepang, budaya,
dan cara memanggil nama seseorang. Bahasa Jepang muncul bersamaan dengan munculnya Yuki dan
Kiko. Dimana ada Yuki dan Kiko disana ada kosakata bahasa Jepang seperti shuriken (5) dan kusarigama (5). Lalu memasuki pertengahan cerita, yakni saat
pernikahan Sakura muncul kosakata bahasa Jepang lain yakni Haik (191), Bujang-san
(194), Hiro-kun (194), Tatami (195), Washitu (195), Shoji
(195), Otõsan (196), Banzai (199), Uchikake (203), Shizen Shiki’
(205), Torii (207), Harakiri (223), Senpai (224), Sensei
(227), Okaa-san (230)
Bahasa Filiphina muncul saat percakapan antara Tuanku Imam
dan Salonga, yakni Maraming Salamat Po
(81), Diyos (87), Napakahusay (96), dan Paalam (97).
Bahasa Rusia hadir saat Vasily hendak melakukan penembakan
pada Bujang dan ketika Bujang disambut oleh Otets. Ты дурак, я все равно могу убить кого-то даже
сотнями солдат (150) yang artinya Dasar bodoh, aku tetap bisa membunuh
seseorang meski ratusan orang melindungninya, прощай друг (151) yang berarti
selamat tinggal kawan, dan добро пожаловать, друг (290) yang artinya selamat
datang kawan.
Lokasi
Latar tempat pada novel PERGI berpindah—pindah tempat.
Dimulai dari Meksiko, Ibu Kota Provinsi, Jepang, Rusia, Hong Kong, dan terakhir
Singapura. Mengendarai pesawat yang di pimpin oleh Pilot Edwin saat beralih
dari negara satu menuju negara lain. Mengendarai mobil saat berada di dalam
kota tersebut.
Tanpa disadari
Novel PERGI di kemas dengan bahasa Indonesia dan di tambah
dengan kosakata bahasa asing seperti yang telah di sebutkan sebelumnya.
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) huruf
miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing pada novel PERGI terdapat beberapa ketidakkonsistenan dalam
menuliskan huruf miring seperti:
·
Sicario
pada halaman 4 di tulis miring, namun pada halaman 6 kata sicario tidak di tulis
dengan huruf miring.
·
Secret
Service pada halaman 18, 19, 26, 27, 29, 30 merupakan kosakata bahasa
asing, yakni bahasa Inggris namun tidak
di tulis miring.
·
Hello
Kitty pada halaman 3 di tulis miring, namun pada halaman 33, 69, 101 tidak di tulis miring.
·
Bazooka
pada halaman 33, 342, 357, tidak di tulis miring, namun pada
halaman 298 di tulis miring.
·
Cuidado
pada halaman 34 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Spanyol namun tidak di tulis miring.
·
Presidential
Suite pada halaman 139 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa
Inggris namun tidak di tulis miring
namun pada halaman 140, 148 Presidential Suite di tulis miring
·
Sniper
pada halaman 136, 155 di tulis miring, namun pada halaman 144 dan 145 tidak di tulis miring.
·
Manifest
pada halaman 145, 163 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris
namun tidak di tulis miring. Apabila
di cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata manifest tidak di temukan.
·
Boomerang
pada halaman 151 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring.
·
San ,
pada Hiro-san di halaman 194 baris ke
17 tidak di tulis miring, sedangkan
pada halaman 194 baris ke 27 dan 29 di tulis miring.
·
San,
pada Hiro-san di halaman 196, 224,
373 juga tidak di tulis miring.
·
Banzai
pada halaman 199 merupakan kosakata
bahasa asing, yakni bahasa Jepang namun tidak
di tulis miring.
·
Shuriken
pada halaman 208, 359, 426 tidak di
tulis miring, namun pada halaman 5, 367 di tulis miring.
·
Front
pada halaman 367, 421, 430 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa
Inggris namun tidak di tulis miring.
·
Check
pada halaman 430 di tulis miring namun pada halaman 431 tidak di tulis miring.
·
Drone
pada halaman 432 baris ke 24 dan 26 di tulis miring namun pada halaman 432
baris ke 25 tidak di tulis miring.
Selain ketidakkonsistenan dalam penulisan huruf miring
terdapat beberapa kata yang typo atau
salah ketik, seperti:
1. Pada halaman 130, “mobl” yang seharusnya “mobil”.
2. Pada halaman 149 disebutkan “Itu berarti sebelum
pukul 19.00, pembunuh Kim harus sudah mati” mungkin yang dimaksud oleh pengarang ialah pembunuh Rambang, karena yang terbunuh adalah Rambang. Sedangkan Kim
adalah Ibu dari Rambang.
3. Pada halaman 151, “banteng” yang seharusnya
“benteng”.
4. Pada halaman 210, “asaki” yang seharusnya
“Akashi”.
Namun terlepas dari ketidakkonsistenan dan typo atau salah ketik novel PERGI telah
menghadirkan 6 kosakata bahasa tambahan untuk menambah wawasan kita mengenai
bahasa asing. Pembaca juga bisa mengetahui budaya negara asing dalam pernikahan
di Jepang dan menjamu tamu di Rusia.
Kemanakah Bujang akan PERGI? Akankah Bujang berjalan
mengikuti jalan yang sama atau malah berjalan ke arah “lain”?
Akhir kata, ijinkanlah penulis mengutip kata-kata dari
Tuanku Imam pada halaman 86
Sejatinya, ke mana kita akan pergi setelah tahu definisi
pulang tersebut? Apa yang harus dilakukan? Berangkat ke mana? Bersama siapa?
Apa ‘kendaraannya’? Dan kemana tujuannya? Apa sebenarnya tujuan hidup itu?
Itulah persimpangan hidupmu sekarang, Bujang. Menemukan jawaban tersebut. ‘Kamu
akan pergi ke mana?’ Nak.
Tambahan :
Agar dapat memahami lebih jelas tentang shadow economy dan kisah Bujang sebelum menjadi 'Tauke Besar' hendaknya membaca novel Tere Liye sebelumnya, PULANG yang dapat di beli secara offline di toko buku terdekat atau online di bukurepublika.id :)