Rabu, 22 Agustus 2018

Resensi Novel Tere Liye : PERGI


TERE LIYE - PERGI

“Aku akan PERGI ke mana? Aku tidak tahu jawabannya sekarang. Semua masih segelap langit malam” – Bujang



Judul                      : PERGI
Pengarang              : Tere Liye
Tempat Terbit         : Jakarta
Bulan Terbit           : April
Tahun Terbit           : 2018
Ukuran Buku          : 13,5 cm x 20,5 cm
Tebal                       :463 halaman



Kisah perjalanan tanpa  tujuan yang pasti

Pada novel sebelumnya, PULANG  menceritakan tentang perjalanan Bujang yang belum mengetahui apa-apa tentang shadow economy hingga menjadi seorang ‘Tauke Besar’ pemimpin keluarga Tong. Kali ini novel PERGI menceritakan perjalanan Bujang yang belum berakhir. Beberapa cerita masih berhubungan dengan novel sebelumnya, PULANG. Bujang dan team nya berhadapan dengan pertikaian antar keluarga shadow economy, di tambah munculnya sosok misterius di Meksiko yang menyebut Bujang dengan bahasa Spanyol “hermanito” yang artinya adik laki-laki. Teka-teki pun berlanjut ketika Bujang mengetahui bahwa Bapaknya pernah menikah sebelum dengan ibunya, Midah. Cerita dari Tuanku Imam, kakak kandung ibu Bujang ikut mengisi teka-teki tersebut. Percobaan pembunuhan oleh keluarga Lin dan Master Dragon terus menghantui Bujang dan ancaman untuk keluarga shadow economy lain seperti Keluarga Yamaguchi dan Bratva. Nyawa pun menjadi korban, bahkan Bujang hampir menjadi korbannya. Namun hal ini tidak menciutkan usaha Bujang dan team nya untuk menyeimbangkan keberadaan shadow economy dunia. Mulai menghadiri pernikahan Sakura, anak dari pemimpin keluarga Yamaguchi, membuat kesepakatan dengan Otets – pemimpin keluarga Bratva yang di setujui apabila Bujang dapat memenangkan pertarungan dengan Maria, anak Otets, melumpuhkan casino di Beijing, Grand Lisabon, dan berakhir dengan bertemunya Bujang dan Master Dragon yang licik.


Kembali ke Masa Lalu
Perjalanan Bujang di bumbui dengan masa lalu tentang Bapak Bujang yang terungkap melalui pertemuannya dengan seseorang misterius yang memanggilnya “hermanito” yang artinya adik laki-laki lalu berlanjut dengan di temukannya surat dari adik laki-laki Bujang. Ia menceritakan awal pertemuan Bapak Bujang dengan seorang Seňorita hingga perpisahan Bapak Bujang dengan Seňorita tersebut. Selain itu sejarah keluarga Yamaguchi (halaman 185-189) dan Keluarga Bratva (halaman 283-289)  juga di ungkapkan di sela-sela perjalanan Bujang.


Sadis!
Pembaca akan di kejutkan dengan beberapa potong cerita yang sadis, pembunuhan, kemarahan, penyiksaan, dan kematian. Pembunuhan berencana oleh seorang Sniper, Vasily Okhlopkov yang gagal membunuh Bujang menyebabkan Bujang naik darah. Yuki dan Kiko menjadi sasaran kemarahan Bujang lalu berlanjut pada tindakan balas dendam pada Vasily Okhlopkov.
Tindakan balas dendam Bujang melibatkan Yuki, Kiko, Salonga, Togar dan beberapa tukang pukul. Vasily di jatuhkan hidup-hidup dari ketinggian seribu meter lebih di gunung berbatu, dengan mata terbuka, tangan dan kaki tidak terikat. Penderitaan Vasily belum selesai ketika Togar menyemprotkan pencipta halusinasi, yang menimbulkan sebuah sensasi yang makin menyakitkan bagi Vasily. Sensasi apakah itu?
Pernikahan Sakura, anak Hiro Yamaguchi dari keluarga shadow economy Yamaguchi juga menjadi potongan cerita sadis. Yurii sang perakit bom meletakkan bom pada acara pernikahan Sakura, yang menyebabkan kematian. Kematian siapakah itu?


Ice Breaking
Selama membaca kita akan di kejutkan dengan latar suasana yang menegangkan dimana tokoh utama dan tokoh lainnya bisa saja seketika mati, mengingat kejamnya pertikaian antar keluarga shadow economy. Namun hal ini di legakan dengan beberapa kelakuan Yuki dan Kiko yang menyebalkan namun kocak. Misalnya,

“Apa yang kalian lakukan?” White berseru marah.
“Tidak ada. Kecuali Tuan Marinir kerepotan, kami baru membantu.” Kiko mengangkat bahu.
“Habisi musuh, Kiko!” White menunjuk ke depan.
“Hei, Tuan Marinir, kami tidak suka membawa senapan. Itu bukan gaya kami, lagi pula kami tidak cocok membawa senapan, kami terlalu cantik.” Kiko tertawa lebar, menggeleng.
“Aku sudah bilang, Bujang!” White terlihat kesal, “Jangan pernah ajak si kembar ini. Mereka hanya merepotkan saja.” (halaman 7)


Juga Salonga, guru tembak Bujang yang suka menggoda Bujang.

“Konsentrasi! Fokus!” Salonga mendengus, “Atau jangan-jangan kamu tidak bisa mengedipkan mata melihat gadis cantik itu, hah? Terpesona melihat mata birunya?”
Astaga. Aku punya tiga guru penting dalam hidup. Kopong, Guru Bushi, dan Salonga. Dua sudah meninggal, menyisakan Salonga. Dan dialah yang paling menyebalkan yang pernah kumiliki. Dulu tak kurang ribuan kali dia memakiku bodoh, sekarang? Bukannya mendukungku, memberi motivasi, dia justru mengeluarkan kalimat menyebalkan itu. (halaman 317-318)


Tokoh Lama Bertahan, Tokoh Baru Membantu
Jika kalian telah membaca novel PULANG, maka kalian akan menemui beberapa tokoh yang sama pada novel PERGI seperti :
1. Salonga, guru tembak Bujang yang setia menemani dan menasehati Bujang.
2. Yuki dan Kiko, si kembar cucu Guru Bushi (guru samurai Bujang) yang menyebalkan namun      kocak.
3. White, mantan marinir yang jago menembak. Membantu Bujang dalam beberapa misi penting.
4. Tuanku Imam, guru mengaji di sebuah sekolah agama yang menjadi saksi masa lalu Bapak Bujang
5. Togar, kepala tukang pukul yang mengatasi segala masalah di kelaurga Tong.
6. Parwez, tokoh yang tidak terlalu banyak bicara. Sekali bicara hanya melalui gadget itupun tentang perkembangan perusahaan keluarga Tong.
7. Edwin, pilot pesawat Bujang yang mengantarkan kemana pun Bujang pergi.

Tokoh baru hadir untuk membantu Bujang menyelesaikan pertikaian antar keluarga shadow economy dan melengkapi teka-teki masa lalu Bapak Bujang, tokoh tersebut ialah :
1. Lubai, kepala keluarga di Ibu Kota Provinsi yang membantu Bujang untuk menterjemahkan surat dari adik laki-lakinya untuk menyusun potongan teka-teki masa lalu Bapak Bujang.
2. Rambang, anak Lubai yang berjasa dalam melindungi Bujang.
3. Hiro-san, kepala keluarga Yamaguchi yang membantu Bujang menyelesaikan pertikaian antar keluarga shadow economy.
4. Kaeda, perwakilan dari keluarga Yamaguchi yang ikut membantu Bujang dalam membuat kesepakatan dengan Bratva.
5. Akashi, kepala tukang pukul keluarga Yamaguchi membantu Bujang dalam mengalahkan keluarga Lin dan Master Dragon.
6. Otets, kepala Bratva yang membantu Bujang menyelesaikan pertikaian antar keluarga shadow economy.
7. Maria, anak Otets yang bertarung dengan Bujang demi mendapatkan kesepakatan dengan Bratva
8. Sergei, Two Spies Bratva membantu Bujang dalam mengalahkan keluarga Lin dan Master Dragon.

Selain tokoh yang telah di sebutkan ada beberapa tokoh yang sengaja tidak disebutkan karena tidak mengikuti Bujang dalam setiap cerita, hanya ada pada 2 atau 3 bab cerita saja.


Datangnya tokoh tak terduga
Di tengah cerita hadir sosok Thomas yang hadir dari novel bang Tere Liye berjudul Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk sebagai pemanis cerita. Thomas hadir pada pernikahan Sakura anak dari Hiro Yamaguchi sebagai tamu. Bertemunya Bujang dan Thomas merupakan sebuah kejutan karena jika di lihat dari karakter tokohnya Bujang dan Thomas memiliki beberapa kesamaan seperti, cerdas, berani, sering berpindah tempat untuk mengatasi masalah, dan memiliki kemampuan manajemen waktu dengan baik.

Seseorang, laki-laki, mungkin empat-lima tahun usianya di bawahku, dengan tinggi hampir sama, ikut bicara. Wajahnya cemerlang, tatapanmatanya tajam
“Thomas.” Seseorang itu menjulurkan tangan, “Tapi keluarga dan teman-teman dekatku memanggilku Tommy.” (halaman 214)

Mereka terlibat dalam pemikiran letak bom yang di pasang Yurii sang perakit bom pada pernikahan Sakura. Dimanakah Yurii meletakkan bomnya?
Di akhir cerita muncul kembali tokoh Basyir dari novel sebelum Pergi, yaitu Pulang. Basyir yang sebelumnya telah menghianati Keluarga Tong kembali datang ketika Keluarga Tong di serang. Akankah Basyir berpihak pada Keluarga Tong atau membalas dendamnya pada Keluarga Tong?


Alur Cerita
Alur cerita dalam novel PERGI ialah alur campuran. Pada perjalanan Bujang untuk menegakkan kedamaian antar keluarga shadow economy muncul cerita masa lalu Bapak Bujang.

“Apakah Bapak pernah menikah sebelum dia pulang dan menikah dengan Mamak?”
Aku langsung ke inti pertanyaan-tidak ada gunanya basa-basi pengantar. Toh, inilah tujuanku datang ke perkampungan nelayan ini. (halaman 89)


Meskipun tidak berhubungan dengan perjalanan Bujang namun berhubungan dengan seseorang yang misterius yang Bujang temui saat berada di Meksiko.


“Apa arti ‘ Hermanito ‘ ? ” Kiko mendesak
Salonga justru menoleh, sekarang menatapku lamat-lamat.
Aku menatap Salonga. Kenapa dia jadi menatap demikian?
“Itu artinya ‘ my little brother ‘. Adik laki-lakiku. Dia memanggil Bujang demikian sebelum pergi, Adios Hermanito.” (halaman 44)


Alur terkesan lambat. Perjalanan untuk menjalin kerjasama antar keluarga shadow economy disajikan dalam 23 bab sedangkan proses dalam menyelesaikan pertikaian antar keluarga shadow economy di sajikan dalam 8 bab terakhir. Adanya potongan cerita masa lalu Bapak Bujang dan permasalahan yang menyerang keluarga Tong dan Yamaguchi. 
Lebih banyak strategi daripada aksi yang di ungkapkan dalam cerita, Bujang sebagai pemilik strategi   ikut turun tangan dalam menghadapi musuh sedangkan team nya merupakan eksekutor dari strategi yang telah di susun Bujang.


Bahasa
Bahasa khas Tere Liye masih terasa seperti kata tabiat (155), dan boleh jadi (90). Dengan bahasa yang sederhana namun indah Tere Liye mengemas Novel PERGI dengan bahasa Indonesia baku dan tidak baku. Selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama ada kosakata tambahan dari 6 bahasa asing. Keenam bahasa itu ialah : Spanyol, Inggris, Arab yang sudah di bahasa Indonesia kan, Jepang, Filipina, dan Rusia.

Bahasa Spanyol di gunakan pada awal cerita ketika Bujang dan team nya berada di Meksiko. Sicario (6), encantatada de conocerte (11) , estas sorprendido (12), El Espiritu (15), La Llorona (16), muy bien (23), lo siento (26), cuicado (34), hermanito (44) dan lain sebagainya merupakan kosa kata bahasa Spanyol yang terdapat pada novel Pergi sebagian sudah ada terjemahannya dan sebagian yang lain belum ada. Lalu pada surat saudara laki-laki Bujang disisipi kosakata bahasa Spanyol juga, seperti Padre (177 ), Seňorita (177), No hay problema (178), Olé! (180), dan lain sebagainya. Ada juga yang selalu di ucapkan oleh team Bujang yakni Pronto yang artinya segera.


Kosakata bahasa Inggris hampir ada di setiap percakapan seperti gadget (7) , reward and punishment(58), timer (142), basecamp (155), By the way (168), draw (291) dan lain sebagainya


Bahasa Arab hadir pada saat percakapan antara Tuanku Imam dan Bujang, seperti Walaikumsalam (81) dan Ya Rabbi (90)


Bahasa Jepang muncul sebagai nama senjata Jepang, budaya, dan cara memanggil nama seseorang. Bahasa Jepang  muncul bersamaan dengan munculnya Yuki dan Kiko. Dimana ada Yuki dan Kiko disana ada kosakata bahasa Jepang seperti shuriken (5) dan kusarigama (5). Lalu memasuki pertengahan cerita, yakni saat pernikahan Sakura muncul kosakata bahasa Jepang lain yakni Haik (191), Bujang-san (194), Hiro-kun (194), Tatami (195), Washitu (195), Shoji (195), Otõsan (196), Banzai (199), Uchikake (203), Shizen Shiki’ (205), Torii (207), Harakiri (223), Senpai (224), Sensei (227), Okaa-san (230)


Bahasa Filiphina muncul saat percakapan antara Tuanku Imam dan Salonga, yakni Maraming Salamat Po (81), Diyos (87), Napakahusay (96), dan Paalam (97).


Bahasa Rusia hadir saat Vasily hendak melakukan penembakan pada Bujang dan ketika Bujang disambut oleh Otets.  Ты дурак, я все равно могу убить кого-то даже сотнями солдат (150) yang artinya Dasar bodoh, aku tetap bisa membunuh seseorang meski ratusan orang melindungninya, прощай друг (151) yang berarti selamat tinggal kawan, dan добро пожаловать, друг (290) yang artinya selamat datang kawan.


Lokasi
Latar tempat pada novel PERGI berpindah—pindah tempat. Dimulai dari Meksiko, Ibu Kota Provinsi, Jepang, Rusia, Hong Kong, dan terakhir Singapura. Mengendarai pesawat yang di pimpin oleh Pilot Edwin saat beralih dari negara satu menuju negara lain. Mengendarai mobil saat berada di dalam kota tersebut.


Tanpa disadari
Novel PERGI di kemas dengan bahasa Indonesia dan di tambah dengan kosakata bahasa asing seperti yang telah di sebutkan sebelumnya.
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing pada novel PERGI terdapat beberapa ketidakkonsistenan dalam menuliskan huruf miring seperti:
·         Sicario pada halaman 4 di tulis miring, namun pada halaman 6 kata sicario tidak di tulis dengan huruf miring.
·         Secret Service pada halaman 18, 19, 26, 27, 29, 30 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring.
·         Hello Kitty pada halaman 3 di tulis miring, namun pada halaman 33, 69, 101 tidak di tulis miring.
·         Bazooka pada halaman 33, 342, 357,  tidak di tulis miring, namun pada halaman 298 di tulis miring.
·         Cuidado pada halaman 34 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Spanyol namun tidak di tulis miring.
·         Presidential Suite pada halaman 139 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring namun pada halaman 140, 148 Presidential Suite di tulis miring
·         Sniper pada halaman 136, 155 di tulis miring, namun pada halaman 144 dan 145 tidak di tulis miring.
·         Manifest pada halaman 145, 163 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring. Apabila di cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata manifest tidak di temukan.
·         Boomerang pada halaman 151 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring.
·         San , pada Hiro-san di halaman 194 baris ke 17 tidak di tulis miring, sedangkan pada halaman 194 baris ke 27 dan 29 di tulis miring.
·         San, pada Hiro-san di halaman 196, 224, 373 juga tidak di tulis miring.
·         Banzai pada halaman 199  merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Jepang namun tidak di tulis miring.
·         Shuriken pada halaman 208, 359, 426 tidak di tulis miring, namun pada halaman 5, 367 di tulis miring.
·         Front pada halaman 367, 421, 430 merupakan kosakata bahasa asing, yakni bahasa Inggris namun tidak di tulis miring.
·         Check pada halaman 430 di tulis miring namun pada halaman 431 tidak di tulis miring.
·         Drone pada halaman 432 baris ke 24 dan 26 di tulis miring namun pada halaman 432 baris ke 25 tidak di tulis miring.

Selain ketidakkonsistenan dalam penulisan huruf miring terdapat beberapa kata yang typo atau salah ketik, seperti:
1. Pada halaman 130, “mobl” yang seharusnya “mobil”.
2. Pada halaman 149 disebutkan “Itu berarti sebelum pukul 19.00, pembunuh Kim harus sudah mati” mungkin yang dimaksud oleh pengarang ialah pembunuh Rambang, karena yang terbunuh adalah Rambang. Sedangkan Kim adalah Ibu dari Rambang.
3. Pada halaman 151, “banteng” yang seharusnya “benteng”.
4. Pada halaman 210, “asaki” yang seharusnya “Akashi”.


Namun terlepas dari ketidakkonsistenan dan typo atau salah ketik novel PERGI telah menghadirkan 6 kosakata bahasa tambahan untuk menambah wawasan kita mengenai bahasa asing. Pembaca juga bisa mengetahui budaya negara asing dalam pernikahan di Jepang dan menjamu tamu di Rusia.


Kemanakah Bujang akan PERGI? Akankah Bujang berjalan mengikuti jalan yang sama atau malah berjalan ke arah “lain”?


Akhir kata, ijinkanlah penulis mengutip kata-kata dari Tuanku Imam pada halaman  86


Sejatinya, ke mana kita akan pergi setelah tahu definisi pulang tersebut? Apa yang harus dilakukan? Berangkat ke mana? Bersama siapa? Apa ‘kendaraannya’? Dan kemana tujuannya? Apa sebenarnya tujuan hidup itu? Itulah persimpangan hidupmu sekarang, Bujang. Menemukan jawaban tersebut. ‘Kamu akan pergi ke mana?’ Nak.







Tambahan :
Agar dapat memahami lebih jelas tentang shadow economy dan kisah Bujang sebelum menjadi 'Tauke Besar' hendaknya membaca novel Tere Liye sebelumnya, PULANG yang dapat di beli secara offline di toko buku terdekat atau online di bukurepublika.id    :) 

                                     


Senin, 04 Juni 2018

Sering Terlambat? 9 Kegiatan Ini Mungkin Bisa Menyadarkanmu.


Sumber gambar : google, icon-icons.com

Sebuah pembicaraan di salah satu media sosial....
Ani                      : Ayo ketemu!
Tono                    : Yuk!
Reno                    : Cus
Yuni                     : Aku ngikut aja,
Ani                       : kapan nih?
Reno                    : besok gimana?
Tono                    : Ayo aja
Yuni                     : Setuju
Ani                       : Yaudah besok ya, jam 10 pagi di tempat biasa
Tono, Reno, Yuni : oke.

Keesokan harinya....
Ani berangkat pukul 09.30 karena jarak antara tempatnya bekerja dan tempat yang hendak ia datangi dengan teman-temannya cukup jauh.
Pukul 09.54 Ani telah tiba di tempat yang di sepakati, Ani memeriksa gawainya. Tidak ada pesan dari grup percakapannya.
Ani                       : kalian dimana?
Tidak ada jawaban dari teman-temannya, selang 10 menit kemudian muncullah Tono.
Tono                     : aku masih di rumah nih, bentar lagi otw
Ani hanya membaca tanpa membalas pesan dari Tono, 20 menit kemudian Yuni membalas pesannya
Yuni                     : otw
Lagi, lagi Ani hanya membaca tanpa membalas pesan dari Yuni. Ani tahu, butuh sekitar 20 menit bagi Yuni untuk menuju tempat yang hendak mereka datangi, belum terhitung macet dan kendala di jalan.
Hingga pukul 11, mereka tak kunjung tiba. Perasaan hati Ani tidak karuan, karena teman-temannya tidak tepat waktu. Dengan waktu 1 jam ia bisa menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu atau melakukan kegiatan lain yang bermanfaat. Waktunya terbuang sia-sia untuk menunggu orang terlambat. Untung teman.

Pernah merasakan hal yang di rasakan Ani? Atau pernahkan kalian bertindak seperti Tono dan Yuni?
Terkadang kita masih belum bisa menghargai waktu. Meski sudah ada pepatah “waktu tidak bisa di ulang kembali” namun kita masih sering mengabaikannya. Pernahkah kalian menghitung berapa waktu yang terbuang hanya untuk bermain dengan gawai (ponsel pintar) ? Saya juga merasakan betapa banyak waktu yang terbuang demi melihat kabar di sosial media yang kita miliki, hingga kita lupa dengan apa yang harusnya kita lakukan (pengalaman pribadi) hehe. Berikut ini adalah kegiatan yang bisa menyadarkan kalian tentang menghargai waktu, simak yaaa!

Naik Kereta, Pesawat
Saat hendak berpergian jauh sering kita menggunakan jasa transportasi ini. Bayangkan jika kalian masih memelihara kebiasaan tidak menghargai waktu. Pasti kalian akan kehilangan kesempatan untuk berpergian ke tempat yang kalian tuju, juga kehilangan uang pastinya.

Ibadah
Untuk masyarakat yang memiliki agama pasti ada jadwal untuk melakukan ibadah, khususnya agama islam. Meski hukumannya tidak langsung di rasakan ketika meninggalkannya namun kita bisa kehilangan kesempatan untuk melaksanakannya.

Melamar Kerja
Beberapa perusahaan mungkin ada yang menerapkan sistem tepat waktu. Jika kalian sudah menyebarkan surat lamaran dan di panggil di perusahaan itu, kemudian datang terlambat. Mungkin kalian sudah di coret dari daftar calon karyawan disana.

Macet
Bagi kalian yang tinggal di Kota Metropolitan pasti sudah paham dengan jam-jam macet jalan, namun bagi kalian yang belum pernah mengetahui jam macet di jalan atau belum merasakan macet di Kota Metropolitan sebaiknya bersyukur. Karena di Kota Metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, mungkin sekarang Malang mulai menjadi Kota Metropolitan karena sudah macet dimana-mana kalian harus menghargai waktu banget karena terlambat 5 menit saja, kalian bisa terjebak macet karena ada jam dimana orang-orang berangkat di jam yang sama. Apalagi sekarang banyak yang menggunakan angkutan pribadi daripada umum sehingga jalanan semakin penuh. Tak heran terkadang orang pekerja berangkat setelah shubuh agar terhindar dari macet dan amukan si Bos. Bahkan orang pekerja yang pulangnya jam 4-5an sampai rumah bisa setelah magrib atau isya sangking macetnya, aduh.

Janjian Dengan Dosen
Ini adalah pengalaman teman saya. Saat itu ia sudah janjian dengan dosennya untuk konsultasi (hmm mahasiswa tua) pukul 9.00 , lalu ia datang pukul 09.15 kemudian menemui dosennya. Karena terlambat dosennya menolak untuk konsultasi, dan meminta ia menunggu hingga pukul 12.00 selesai beliau mengajar. Akhirnya dia menunggu. Kesempatan yang bisa di gunakan menjadi terhambat karena keterlambatannya.

Memesan Tempat
Ketika kita memesan tempat sering kali ada batas waktu keterlambatan, apabila kita datang melebihi waktu yang di tentukan otomatis tempat tersebut akan di berikan kepada orang lain. Terlebih tempat ini tempat yang di kunjungi banyak orang.

Melihat Sunrise atau Sunset
Bagi yang suka main ke alam, khususnya gunung dan pantai. Sering kali kita mengejar waktu demi mendapatkan pemandangan sunrise atau sunset. Jika kita datang terlambat boleh jadi kita hanya dapat melihat terik matahari atau gelapnya malam. Sayangkan?

COD (Cash On Delivery)
Bagi yang suka belanja online atau yang punya bisnis online pasti mengenal istilah COD. Yakni kita bertemu dengan penjual atau pembeli kemudian bertransaksi. Terkadang ada penjual yang memberikan batas waktu pengambilan barang, jika kita terlambat penjual akan pergi meninggalkan kita dan akan menemui kita di waktu lain.

Diskonan
Terkadang diskon di batasi oleh waktu misal di sebuah kafe membuka diskon dari jam sekian hingga sekian. Jika kita datang terlambat maka kita akan kehilangan kesempatan untuk bisa menikmati potongan harga.

Itu tadi sembilan kegiatan yang mungkin bisa menyadarkan kalian untuk datang tepat waktu. Sering kali di sebuah acara menuliskan waktu satu jam sebelum acara dimulai, hal ini mensiasati kebiasaan orang-orang yang suka datang terlambat. Coba renungkan kalau kalian menunggu lama, hal apa yang bisa kalian lakukan dengan waktu itu? Yang bisanya suka berangkat melebihi dari waktu yang di tentukan coba berangkat 5 menit lebih awal, yang suka bilang otw tapi nyatanya malah otw mandi coba hubungi temen kalian agar tahu kalau kamu akan datang terlambat.  Menurut penulis kunci dari kesuksesan adalah disiplin waktu, jadiiii mari perlahan kita ubah perilaku kita menjadi lebih menghargai waktu. Jangan sampai kehilangan kesempatan berharga karena terlambat J

Jumat, 15 Desember 2017

TRIP STORY (Budug Asu, Lawang, Kab. Malang)

Hallo gaiiis, liburan sudah dataaang! Sudah ada rencana mau kemana? ke gunung? Pantai? Kafe? Mall? Villa? Rumah mertua temen? atau mau ngerjain skripsi aja dirumah? atauuu mau berkunjung ke rumah gebetan dosen buat konsultasi? :') *balada semester tua*
Kalau bingung mau kemana, hamba akan memperkenalkan salah satu destinasi wisata yang ada di Lawang, Kabupaten Malang. Namanya Budug Asu.


ini dia penampakkannyaaa

Setelah dicari di gugel Buduk (dalam KBBI) itu artinya semacam penyakit gatal-gatal/kusta. Tapiii kalau orang jawa timur mungkin mengartikan 'bukit' mungkin looo. cuma menebak-nebak aja ini :') sedangkaan kalau asu (bahasa jawa) diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti mantan anjing.

Selanjutnya akan hamba bahas mengenai lokasi, biaya masuk, rute, spot foto, do and dont, dan masih banyak lagiii. Keep Scrolling :3

Lokasi
Lokasi Budug Asu ialah di Desa Sumberawan, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk menuju kesana kita harus melewati kawasan wisata kebun teh. Bisa parkir di kawasan kebun teh Wonosari kok, ataaau kalau kalian mau menginap bisa parkir di rumah warga sekitar kebun Teh Wonosari. kalian bisa cari di Google Maps dimana letak Kebun Teh Wonosari Lawang, kemudian setelah sampai disana kalian bisa tanya pak satpam dan tinggal ngikuti arahan dan trek menuju Budug Asu.

Biaya Masuk
Karena berada di kawasan kebun teh Wonosari, maka kita membayar tiket masuk seharga Rp.10.000 perorang dan Rp. 2000 untuk parkir motor dan Rp.5000 untuk mobil. Sebenarnya untuk masuk ke kawasan Budug Asu membayar lagi karena Budug Asu sudah keluar dr tanggung jawab kebun teh wonosari, Budug Asu milik kawasan Perhutani. 

Rute
Oke rute. Bagi hamba yang tidak terbiasa jalan jauh, mendaki, atau aktivitas fisik yang berat-berat rute menuju Budug Asu ini terbilang jauh dan berat. Kenapa? karena perjalannya naik turun dengan 90% jalan bebatuan. Dari Kebun Teh Wonosari kira-kira masih 1 jam untuk menuju Budug Asu, 1 jam itu jalan santai tanpa istirahat yang lama. Naaah kalau hamba karena tidak terbiasa 2 jam-an karena jalan sedikit berhenti, istirahat karena capek :’)
Nantinyaaa akan ada 5 pos untuk istirahat.

Pos pertama adalah warung milik warga yang punya banyak anjing. Disana jualan minuman, camilan, juga makanan. Kalau kalian tidak membawa perbekalan yang banyak mending beli disini. Oya disini juga bisa buat parkir motor, jadi sebenernya kalian boleh langsung terus menuju Budug Asu tanpa parkir di kawasan kebun teh wonosari, tapiii tantangannya ialah jalan. Jalan yang bebatuan mungkin akan menyulitkan kamu dalam mengendarai. Kecuali kalian yang terbiasa dengan jalan bebatuan.
Untuk biaya parkir siang hari Rp. 5000 dan malam hari Rp. 20.000

Pos kedua adalah warung penjual bakso. Karena hamba kesini pada hari efektif tidak saat liburan warung ini tutup, tapi sepertinya warung ini buka disaat hari libur dan menjual bakso (?)

Pos ketiga adalah sebuah warung (kayaknya) dan tutup J

Pos keempat adalah cafe dhemit. Dhemit dalam bahasa jawa itu setan :’) dan tutup juga saat hamba kesana. Masih belum diketahui jualan apa disana.

Pos kelima adalah kafe yang berada di puncak Budug Asu. Tutup juga. :’) tapi ada daftar menunya, ada nasi empok, nasi pecel, snack, minuman anget, minuman biasa, dll.

Baiiik , setelah kalian melewati halang rintang. Kalian akan menemui pintu masuk Fox Hill yang ada 3 pondoknya, yakni pondok Rescue, Cafe Dhemit, dan Loket masuk Fox Hill. Daaan lagi-lagi mereka tutup semua. :’) untuk loket masuk foxhill Rp. 5.000.
Untuk menuju foxhill kamu harus melewati rintangan lagi karena akan mendaki bukit yang cukup tinggi dengan kemiringan.........*gatau miring berapa waktu itu gak bawa busur* yang cukup tajam karena ada bantuan tali di 2 tanjakan.
Di posternya foxhilll, kita akan di suguhi berbagai macam fasilitas, ada hammock , flying fox, padang ilalang, dll. Namun karena penjaganya tidak ada maka hal itu juga tidak ada :’)
Mendaki bukit ini sungguh menguras tenaga, membuat dengkul (paha) kram, dan telapak kaki pegal.

Oya kalian boleh juga bawa motor sampai kesini, kalau kalian bisa menempuh medannya yang ekstrim. Tapi kebanyakan orang-orang dengan motor trail yang berhasil sampai di pos 4 ini.

Spot Foto
Spot foto disini cukup banyak, saat di awal perjalanan kalian akan disuguhi dengan hamparan kebun teh yang luas, di tengah perjalanan akan ada hutan pinus yang sangar dan syahdu sekali. Pohonnya tinggi, jika di foto dari jauh akan serasa di tengah-tengah pohon pinus. Di puncak foxhill akan disuguhi dengan pegunungan yang berjajar, pemandangan diatas ketinggian.......pokoknya tinggi :’) daaan penampakan lereng gunung Arjuno.

awal perjalanan

tengah perjalanan

di atas bukiit


Oya ini yang belum hamba ketahui, jadi sebenernya hamba kurang tau di atas foxhill itu beneran yang namanya Budug Asu atau bukan , karena sebenernya jalannya Budug Asu masih jalan lagi (tanpa naik ke bukit). Tapii kalau dilihat dari foto netizen pada gambar yang pertama kali hamba tunjukkan itulah yang dinamakan Budug Asu. Mungkin menurut kesimpulan hamba, bukit yang jalannya miring itu ialah jalan pintas menuju Budug Asu tersebut.

DO (lakukan, saran)

  • Bawa minum yang banyak karena disana lebih banyak hausnya dari pada lapernya
  • Pakai sepatu/sandal yang nyaman
  • Pakai obat nyamuk, bukan yang semprot tapi yang kaya handbody itu looo semacam autin, sofil, dll. Karenaaa nyamuknya hmmm ganas dan banyak
  • Berangkat pagiiii. Biar tidak panas dan waktu foto tidak silawww
  • Sebelum berangkat makaaan
  • Bawa krim otot pegal, balsem, koyo (bagi yang tidak terbiasa mendaki atau perjalanan jauh)
  • Bawa minyak kayu putih, di atas bukit nanti anginnya agak kenceng siapa tau masuk angin
  • Lebih baik rame-rame biar gak kerasa kalau jalannya jauh
  • Kosongkan memori hp/kamera, karena bakal banyak bangeeet yang ingin di foto (belum lagi kalau temen numpang foto di hp/kamera kita) :p
  • Pakai pakaian yang nyaman dan ga ribettt
  • Ajak temen yang pinter motoin :’)
  • Pup dan pipis dulu sebelum berangkat

DONT (jangan dilakukan)

  • Jangan bawa yang berat-berat, kaya tv, lemari, kulkas. JANGAN
  • Jangan pakai sepatu/sandal yang solnya tipiis. Beneran kerasa banget batuannya, yang bisa bikin telapak kaki pegel.
  • Jangan pakai baju renang
  • Jangan berangkat sendirian

Catatan Penulis
Jadiii hamba kesana tanggal 14 Desember 2017. Dimusim hujan, tapi untungnya waktu kesan agak hujan Cuma mendung, sayangnya gunung dan pemandangannya agak ketutup awan+kabut. But its okay J kesana pas bukan hari liburrr jadi sepi bangeeet, toko-toko banyak yang tutup. Kesana Cuma berdua sama temen, untungnya ada barengannya mas-mas 6 orang jadi agak rame. Tapiii pulangnya mereka duluan, kita belakangan dan waktu ngelewatin hutan pinus rasanya sepi bangeeet :’) agak serem hehe, mengingat cuacanya mendung dan kita Cuma berdua.
Hamba sudah pakai sepatu jenis sneakers tapi kayaknya solnya udah tipis jadi lama kelamaan kalau jalan sakit telapak kakinya. Kesana cuma bawa 1 air minum ukuran 600 ml. Dan buat berdua , sumpah haus bangeeet. Makanya tadi disarankan bawa air minum yang banyak.
Saat naik ke bukit jalannya licin, jadi kalian ati-ati ya. Hamba berkali-kali jatuh karena kaki udah kram dan pegel jadi gak kuat turun. Buat kalian yang takut turun dari bukit itu mengingat kemiringannya yang miring mending perosotan aja, tapi ini juga bisanya pelan-pelan. Tapi siap-siap celananya kotor yaa :’)

Waktu naik kebukit kalian bakalan menemui banyak sampah botol minum. Hamba ingatkan ya “sampahmu tanggung jawabmu” jadi tolong kalian bawa lagi sampah kalian dan buang ke tempat sampah. J


Mungkin itu aja cerita perjalanan Hamba ke Budug Asu, yaaa karena kurangnya informasi mungkin informasi ini tidak 100% akurat. Tapi setidaknya bisa memberikan kamu gambaran tentang Budug Asu. Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya dan perspektif saya mengenai Budug Asu. Apabila ada informasi yang salah, kurang, tidak jelas atau kata-kata yang kurang pantas hamba mohon maaf yaaa. Karena hamba Cuma item-item di jempol kaki, tidak ada apa-apanya :’) Terima kasih sudah membaca sejauh iniiii! :D  

Kamis, 21 September 2017

BALIK KE MASA SD LAGI KUY!


Waaah , sepertinya masih belum bisa nepatin janji buat ngelanjutin part 3 nya KKN Story yaaa L maafiiin karena kemageran dan kesibukan gak berfaedah akhir-akhir ini jadi malas menulis dan mengedit sesuatu. Sekarang malah nulis yang baru, gapapa ya yang part 3 KKN Storynya menyusul :3

Mungkin sudah berulang kali aku nulis tentang hal ini yaitu tentang anak SD entah di instagram, facebook, wa, dll tapii kali ini aku bahas tentang kelakuan anak SD yang mungkin kalian pernah jadi pelaku atau korbannya :p. Kebetulan bulan Juli lalu aku dikasih kesempatan buat belajar tentang jadi guru yang baik dan benar (ehem) di salahsatu SD di Kota Malang. Naah sekolah ini banyaaak sekali hal-hal yang bisa bikin aku senyum-senyum sendiri kalau dikenang dan pada saat menimba ilmu disini banyak hal yang membikin aku mengingat kenangan pas SD dan mungkin masih terjadi sampai sekarang. Kuylah langsung aja kita menyambut kenangan di masa SD!


Ingusan (baca : Umbelen)
Pernah ngga sih waktu kalian pilek, kalian males menyisikan emmm bahasa Indonesianya yang baik dan benar apa ya, membersihkan/mengeluarkan ingus kalian sampai ingus itu keluar dari hidung daaan kalian lebih memilih untuk menariknya kedalam dengan di “srot”kan. Bahkan mungkin ada yang sampai ingus itu kering sehingga jadi seperti upil gitu. Ew. Itu masa SD saya. :’D


Pilih-pilih temen
Naah kalau ini mungkin hampir semua pasti pernah ngalamin. Btw pilih-pilih temennya anak SD itu keliatan banget, kalau misal nggamau mereka ya nggamau deket atau malah ngebully temen yang bukan sekelompoknya. Jadi misalnya si A berteman dengan B dan C, nah mereka kemana-mana, gandengan tangan, ngapain aja, bakalan bertiga, dan kalau ada temen lain yang misal mendekat atau ngajak omong pasti mereka jawab e gak enak, pandangannya gak enak, dan bahkan ngusir temen yang bukan sekelompoknya. Sadis.
Semua orang pasti pernah ngalamin. Kalau pengalamanku jadi anak yang dibully sama sekelompok itu, ini ciyus. :’)


Rasa Bersaing Tinggi
“Eh, aku lo punya pensil yang ada wifinya”
“Mbakku malah punya pensil yang bisa masak nasi”
“Yaa bagusan punya ayahku ta, pensilnya bisa bikin gebetan peka sama kode kita” (kalo ini aku ya mau :p)
Naah percakapan semacam itu pasti banyak ditemui pada anak SD, kalau ada satu anak cerita tentang sesuatu pasti ada anak yang membalas cerita itu dengan hebat dan berimajinasi tinggi. Hayooo siapa yang pernah :3 kalian jadi pendongeng yang asli atau yang berkhayal? Daaan herannya dulu kita percaya dengan apa yang dikatakan teman kita tentang cerita khayalnya :’) anak SD memang nggak mau kalah dengan yang lain.


Kalo Gak Seneng Langsung Ngomong
“Hee kamu itu lo ojo gitu”sambil nyemberutin temennya
“Duh kamu itu ngapain sih, jelek jelek. Pergi ooo!”
“Hee kamu itu lo jelek, liaten a hidungmu”
Hayooo, dulu kalian ada disisi pengejek atau sisi yang diejek? Anak SD itu emang kalo nggak suka sesuatu atau kalo mbilang temennya selalu jujur dan ngomong langsung di depannya. Dan anak yang di bilangin itu ngerasa biasa aja, tanpa ada rasa sakit hati gitu. coba kalo kita (yang udah gede) yang digituin sama temen kita pasti baper, dimasukin hati, nangis :”)
Ada pepatah lebih baik jujur tapi meyakitkan daripada bohong tapi menjerumuskan, naah sebenernya anak SD udah menerapkan pepatah itu, tapi kalau kita, sebagai orang dewasa ngga bisa semata-mata bilang jujur pada orang lain, pasti harus ada tahap-tahapnya harus bicara pelan-pelan harus dijelasin dari awal, apalagi masalah perasaan. Eaaa!


Gak fokus
Kasus 1
“anak-anak siapa yang belum mengumpulkan?” tanya bu guru
Ada yang mengacungkan tangan
“lo, ayo ucup segera mengumpukan waktunya sudah habis”
“saya sudah bu.”
“tadi ibu tanyanya yang belum mengumpukan, hayo siapa yang belum”
Ada yang mengacungkan tangan lagi
“kamu belum justin?”
“sudah bu”
*ngunyah meja*

Kasus 2
“tulis halaman 20 di buku kalian ya” pinta bu guru
“boleh pake pengsil ta bu?”tanya ucup
“boleh”
“bu... buuu” teriak justin
“kenapa justin?” tanya bu guru
“boleh pake pengsil ta bu?”
“boleh”
“anak-anak kalian boleh pake pengsil atau bolpoin ya, bebas. Yang penting menulis.” Kata bu guru pada seluruh kelas
Tiba-tiba Iar maju kedepan.
“bu saya boleh pake bolpen ta bu? Saya gak bawa pengsil.” Tanya Iar
Ibu guru tersenyum sambil menelan kursi.

Dasar anak SD :”) sudah dibilangi mereka masih mengulang pertanyaan yang sama :”) kadang pegel tapi terkadang yaa bikin rindu kelakuan polos mereka :”)


Lebih manut/nurut ke Guru daripada ke Orangtua
Pernah nggak sih, kalian waktu SD suka ngeyel ke orang tua kalian dengan bilang “loo katanya bu yanti lo....” , “bu yanti bilangnya gitu kok....” . terkadang apa yang dikatakan guru lebih dipercaya daripada perkataan orang tua dirumah, meskipun mungkin maksudnya sama namun penyampaian yang disampaikan guru dan orang tua tentu berbeda. Sehingga kadang orangtua manut dengan apa yang dikatakan anaknya.


Yang Ramai di catat
Pasti semua pernah ngalamin ya kayaknya, saat guru ada keperluan sehingga tidak bisa mendampingi siswanya belajar pasti guru akan memberikan tugas dan meminta ketua kelas untuk mencatat temannya yang ramai.
Ketua kelas pasti menerima tugas tersebut dengan bangga, karena nyatanya ketua kelas tidak pernah menuliskan namanya sendiri di kertas tersebut meskipun ikut ramai. Dan dicatat di kertas tersebut jadi senjata dan ancaman dari ketua kelas kalau temannya macem-macem.
Tapiii, faktanya catatan siswa yang ramai tidak pernah di tindak lanjuti oleh gurunya. Meskipun awalnya guru mengancam akan memberikan hukuman pada siswa yang ramai, tapi hal itu tidak pernah di lakukan guru.
Kalian pernah di catat?


Gak takut kotor
Lari-lari keringetan, ngesot-ngesot di lantai, jatuh di tanah, ngelapin tangan di seragam, duduk dilantai,seragamnya bau keringet, seragamnya kotor,  bukan halangan buat siswa untuk main dan bersenang-senang. Kalau kita yang dewasa ini akan mikir 2x buat lari-lari, ngesot,dll kita lebih mikir eman seragamnya dan males nyucinya :’) ye nggak?


Suka maju-maju kedepan
Misal guru sedang menulis di papan kemudian ada salah satu siswa yang maju nunjukin kata-kata,
“bu ini apa?”

Misal guru nunjukin gambar atau sesuatu, siswa yang belakang pasti akan maju mendekat dan tanya,
“bu itu apa?”
“loo bu kok gitu?”
“wiiih sangar on!”

Karena keingintahuan siswa SD sangat tinggi mereka rela maju kedepan buat menanyakan hal yang ia ingin ketahui pada gurunya.


Baris di depan kelas
Sebelum masuk harus baris dulu biar rapi. Di siapin sama ketua kelas,dan temen yang baris berebut merayu ketua kelasnya biar barisannya di dahuluin untuk masuk kelas.


Rapi-rapian sebelum pulang
Setelah berdoa, biasanya guru meminta siswanya rapi-rapian sebelum meninggalkan kelas. Seluruh siswa langsung menelungkupkan tangannya di meja, menunduk sambil lirik-lirik gurunya, dan berharap deretannya di pilih untuk pulang lebih dulu biar bisa mengece/mengejek temannya yang belum terpilih untuk pulang.


Piket kelas
Piket kelas biasanya dilakukan setelah pulang sekolah mulai dari menyapu,ngepel (tidak semuanya), ngerapihin bangku, dll gak jarang nih ada anak yang kabur dengan alasan sudah di jemput orang tuanya. Daaan keesokan harinya temen piketnya lapor kegurunya.


Gandengan pas olahraga
Gak jarang guru olahraga mengajak siswanya jalan-jalan ke lapangan atau tempat diluar sekolah, biar anak-anak gak bosan olahraga di sekolah terus. Naaah biasanya siswa-siswa sudah membooking temannya untuk perpasangan dengannya.
“hee, nanti kamu sama aku lo yaa!”
“loo aku sudah sama si A”
Ketika semua udah dapet pasangan, kalau ada satu siswa yang gak dapet pasangan guru olahraganya lah yang jadi pasangannya. Biasanya siswa ini siswa yang gak punya temen, pendiam, terbully, terkucilkan :”)


Malakin jajan
Biasanya kalau ada siswa yang udah di ‘cap’ kaya sama temen-temennya dia bakalan dipalakin jajan ketika bawa jajan. Daaan tentunya siswa ini akan ngasihkan jajannya kalau yang minta kakak kelasnya atau siswa yang ditakuti di sekolah, daripada di ejek pelit mending di kasih meskipun akhirnya anak ini dapet sedikit bagian jajannya. Kamu pemalak atau korban palak? Kalau aku pemalak :p wkwkw


Artis Sekolah
Pasti dalam satu sekolah ada beberapa anak yang dikenal oleh seluruh siswa dan guru , biasanya anak ini anak yang cantik/ganteng, lucu/polos, pinter, berbeda, tapi biasanya paling banyak ialah anak yang suka bikin onar/rusuh sekolah, kaya di novel-novel gitu.


Pacaran ala anak SD
Hayoo kalian pernah pacaran waktu SD ngga? Pacaran jaman SD pasti pake surat, gak tau jadiannya kapan tapi udah dianggap pacarnya, gak berani gangguin pacarnya di sekolah, dan herannya kadang seluruh sekolah tau kalau si A pacarnya si B, kalau putus tinggal gak usah di hiraukan pacarnya itu udah di anggap putus :’) sesederhana itu ya pacaran anak SD
Percakapan waktu itu dengan anak SD (real story)
“hei kamu punya pacar?” aku tanya , anggap aja yang aku tanyai ini namanya si X ya
“nggak punya bu tapi aku pernah punya pacar” jawab X
“oalah siapa emang? Anak sini?” aku tanya lagi
“iya bu, anak kelas sebelah” 
“emang gimana kamu nembaknya?” aku terus mengorek informasi
“ya gak nembak bu, Cuma sering chatingan di FB”
Aku disini aku mulai bingung, tapi terus tak korek-korek
“oalah, la terus kok putus kenapa?”
“ya gapapa, aku gak seneng sama dia. Yang nembak dulu anak e bukan aku.” Jawab X
“tapi bu, aku heran. Aku ini jelek tapi kok banyak yang suka.” Jawab X lagi
Dan aku ketawa denger jawabannya, nyebelin tapi ya lucu.
“terus, kamu sekarang suka sama seseorang? Aku tanya
“ada bu”
“siapa?”
“si A”
Oke semudah itu ya nak, suka dengan seseorang. Semudah itu jatuh cintaaa tanpa memikirkan akhir cerita nanti :”)


Bedakan gak rata
Pagi-pagi masih seger, ada siswa yang bedakannya nggak rata sebelah kanan tebel sebelah kiri ngga di bedaki, atau sebelah atas belepotan sebelah kanan dan kiri gak rata :’D biasanya sih anak kelas 1-2 yang masih bedakan. Mungkin orang tuanya buru-buru sehingga nggak peduli rata tidaknya bedaknya, yang penting anaknya bedakan biar seger. Lagian temen-temennya gak ada yang peduli sama bedaknya. Palingan gurunya yang ngeratain di sekolah :’D


Nggembol/Kecipirit/Beol di Celana
Hayooo, ini siapa yang pernah ngalamin. Kalau sayaaa, jujur. Pernah. :’P waktu kelas 2 kalau gak salaaaah. Kejadian iniii gak jarang dialamin sama anak-anak SD yang gak berani ke kamar mandi, lebih memilih menahan kebeletnya daripada ke kemar mandi, tapiii kalau sakitnya udah parah akhrinya dengan terpaksa di ‘uuk’ harus keluar di celana :’)  dannn kalau anak itu ngga beruntung si ‘uuk’ itu turun lagi lewat kakiii dan akhirnya sampai di kaos kaki dan sepatu. Biasanya hal ini di sadari temen sekelasnya kalau baunya udah menyebar, dan mereka akan mencari sumber bau itu. Kalau udah ketemuuuu, pasti heboh dan anak yang nggembol tadi bakal nangis  minta pulang, sedangkan teman-temannya mengejek anak itu, daaan gurunya bertugas mencari solusi dari permasalahan itu. (ini tugas saya nanti) :’3


Pas ulangan di tutupin buku
Waktu ulangan biar gak di contek, siswa-siswa membatasi meja mereka dengan dinding yang ia ciptakan dari buku, kalau masih kurang pakai tempat pensilnya. Kalau nggak tau jawabannya terpaksa lihat sampingnya atau depannya atau belakangnya dengan bisik-bisik biar gak ketauan guru.


Unik
Yaah, siswa SD memang unik. Nggak ada yang ngalahin serunya dan bahagianya anak SD yang pikirannya belum dikotakin seakan semua boleh dilakukan, nggak mikir sesuatu untuk jangka yang panjang pokoknya seneng, yaaah kalau bisa balik ke masa SD siapa yang menolak. Tapi namanya kehidupan pasti berjalan, ngga mungkin dong selamanya kita jadi anak SD kita juga perlu tumbuh dan berkembang.

Jadiii, bersyukur dan belajar dari apayang telah kita lakukan di masa lalu. Seneng, sedih, sakit hati, capek, pegel, bahagia, jatuh cinta, patah hati, sakit hati, daaan rasa lainnya bisa kita jadikan pelajaran buat kehidupan kita di masa kini. Kita boleh mengingat masa lalu, meskipun itu pait, perih, sakit, bahkan memalukan tetapi kita harus tau satu hal bahwa kehidupan terus berjalan tanpa henti. Kita harus bisa memilih; tetap memikirkan dan berpaku pada masa lalu atau berdamai dengan masa lalu kita dan menjalani kehidupan di masa depan.  


Mungkin masih banyak kejadian pada waktu SD yang belum tersampaikan, yaa karena keterbatasan ingatan siiih jadi mungkin cukup itu dulu yaaa. Sekiaaan! Selamat bernostalgia pada masa-masa hanya memikirkan PR sebagai beban pikiran bukan pekerjaan, jodoh, uang, paketan,perasaan (uhuk) :’D